Langsung ke konten utama

Unggulan

Punya Anak

Well, meskipun aku (merasa) sudah siap untuk punya anak bahkan sejak sebelum menikah, agaknya gamang juga ketika sekarang sedang mengandung janin 9 minggu. Sampai beberapa hari yang lalu. Aku nangis sesegukan karena teringat sama salah satu jama'ah masjid yang sekarang hidup sendiri pasca suaminya meninggal dunia dan mereka tidak memiliki anak. Walau tetap Allah jua lah yang menakdirkan kita diamanahkan anak atau tidak, tapi perasaanku melihat para janda yang tinggal seorang diri ini jadi kalut. Pasti sepi. Sendiri. Butuh teman. Aku yang juga dulu pernah punya tetangga dekat yang sama persis kondisinya dengan si ibu. Jadi, tahu persis bagaimana keseharian mereka. Sejak saat itu, aku sadar bahwa punya anak itu karunia yang sangat besar dari Allah. Pantaslah memang anak ini disebut sebagai qurrata a'yun (penyejuk mata) bagi orang tuanya. Investasi akhirat. Setidaknya, ada yang bisa dihubungi kalau kita kesepian di masa tua nanti. Makin degdegan menuju HPL 27 Oktober

Pekerjaan Idaman


Beberapa hari lalu, perbincangan di grup tentang pekerjaan. Sambat-sambat soal gimana pekerjaan idaman yang diinginkan. Meski tinggal di kota terbesar nomor 3 di Indonesia, ternyata cukup sulit bagi kebanyakan orang untuk punya penghasilan di atas UMR kalau tidak bekerja sebagai pengusaha, perusahaan swasta multinasional, BUMN, PNS/ASN, atau perusahaan yang pusatnya di Pulau Jawa atau luar negeri dan punya sistem kerja jarak jauh. 

Dengan segala keterbatasan itu, saya akhirnya berpikir faktor apa saja yang menjadikan sebuah tempat kerja menjadi nyaman untuk ditekuni. Dan hadirlah serangkaian faktor berikut.

  • Gaji bulanan
Tidak bisa dipungkiri, gaji bulanan ini tentu saja menjadi pertimbangan pertama kebanyakan orang dalam memilih pekerjaan. Walaupun nggak begitu enjoy di pekerjaan dengan alibi tidak sesuai passion, gaji bulanan bisa menjadi pelipur lara walau cuma sehari di hari gajian.

  • Waktu kerja
Waktu kerja setiap pekerjaan berbeda-beda. Ada yang full Senin-Sabtu. Bahkan ada juga yang di hari Minggu juga harus masuk dan boleh mengambil libur di hari selain weekend. Ada juga yang durasi kerjanya 7-8 jam di pagi hari. Ada yang sistem shift. Waktu dan durasi kerja ini tentunya jadi pertimbangan juga karena nggak semua waktu bisa cocok di semua orang. 

  • Beban kerja
Ini nih. Satu hal yang jadi pertimbangan. Ada pekerjaan yang gajinya lumayan besar selaras dengan beban kerja yang besar. Ada pula yang gajinya lumayan kecil, tapi beban kerjanya sangat besar. Biasanya sering ditemui di perusahaan yang baru merintis. Sekarang tinggal kembali ke orangnya. Apakah merasa cocok antara upah yang dibayarkan dengan beban kerja yang dijalani. Ujung-ujungnya biasanya kembali ke gaji sih.

  • Lingkungan dan budaya kerja
Lingkungan dan budaya kerja yang friendly dengan kekeluargaan yang kental pasti jadi lingkungan pekerjaan idaman banyak orang. Punya atasan yang suka judging dan ngga punya empati juga kadang bikin pusing tujuh keliling. Penting sekali akhirnya masuk ke lingkungan pekerjaan yang supportif. Peran setiap pekerja baik atasan dan bawahan tentunya saling mempengaruhi di sini karena positive vibes itu menular.

  • Cuti tahunan
Gimana rasanya ketika keluar SK presiden kalau cuti bersama dipotong dari cuti tahunan? Agak nyesek ya. Walaupun ini kembali pada kebijakan perusahaan masing-masing. Punya jatah cuti bagi sebagian orang adalah hal yang patut disyukuri karena masih banyak juga perusahaan yang tidak memberikan jatah cuti bagi pekerjanya.

  • Jarak dengan tempat tinggal
Kerja di kantor yang jaraknya 1 km dari rumah dan bisa ditempuh kurang dari 10 menit kayaknya idaman banget nggak sih? Selain hemat waktu, kita juga bisa hemat biaya transportasi. Apalagi kalau punya kendaraan sendiri bisa lebih hemat lagi. 

  • THR, Uang lembur, tunjangan, klaim
Sebagian perusahaan yang udah ngikutin UU Ketenagakerjaan pasti punya aturan yang mengatur THR, uang lembur, tunjangan, dan klaim. Dan perusahaan yang kayak gini, biasanya emang udah mandang karyawannya sebagai manusia yang harus dimartabatkan, bukan sapi perah yang cuma mau diambil tenaganya.

Menurut kamu, selain yang udah disebutin di atas, ada lagi nggak yang jadi pertimbangan agar kita betah bekerja di sebuah tempat?




Salam Semangat, Readers :) 
Ida Mayasari

Komentar

Postingan Populer