Langsung ke konten utama

Unggulan

Punya Anak

Well, meskipun aku (merasa) sudah siap untuk punya anak bahkan sejak sebelum menikah, agaknya gamang juga ketika sekarang sedang mengandung janin 9 minggu. Sampai beberapa hari yang lalu. Aku nangis sesegukan karena teringat sama salah satu jama'ah masjid yang sekarang hidup sendiri pasca suaminya meninggal dunia dan mereka tidak memiliki anak. Walau tetap Allah jua lah yang menakdirkan kita diamanahkan anak atau tidak, tapi perasaanku melihat para janda yang tinggal seorang diri ini jadi kalut. Pasti sepi. Sendiri. Butuh teman. Aku yang juga dulu pernah punya tetangga dekat yang sama persis kondisinya dengan si ibu. Jadi, tahu persis bagaimana keseharian mereka. Sejak saat itu, aku sadar bahwa punya anak itu karunia yang sangat besar dari Allah. Pantaslah memang anak ini disebut sebagai qurrata a'yun (penyejuk mata) bagi orang tuanya. Investasi akhirat. Setidaknya, ada yang bisa dihubungi kalau kita kesepian di masa tua nanti. Makin degdegan menuju HPL 27 Oktober

Behind the Cost


Suatu ketika, aku mengamanahkan ke salah satu teman serumah untuk mengawasi jika ada tukang yang datang untuk mengganti kawat pintu besi yang rusak.

Sore harinya, teman tersebut protes, "Kak, gampang ternyata mengganti kawat pintu besi itu. Abang tadi cuma 5 menit ngerjainnya. Mahal lagi biayanya. Ah, kalau tau gitu kita juga bisa ganti sendiri."

Aku tersenyum. Lalu berkata,

"Tau nggak, berapa lama waktu yang dibutuhkan Abang itu untuk bisa mengganti kawat pintu hanya dalam 5 menit? Bisa jadi, butuh waktu latihan selama 10 tahun lebih baru beliau bisa menguasai skill itu. Kadang, kita cuma lihat hasil akhirnya aja. Dan lupa bahwa ada kerja keras dan proses panjang untuk mewujudkan hasil itu. Jadi, wajar bukan kalau bayarannya mahal? Karena ilmu yang beliau dapatkan itu bisa jadi juga mahal.."

Si adik terdiam dan bergumam, "Iya juga ya, Kak. Aku nggak kepikiran ke situ. Makasih, Kak. Aku jadi dapat insight baru."

Dari seorang tukang pintu besi, ternyata kita bisa belajar banyak hal tentang menghargai proses dan perjuangan orang lain.


Salam sesama pejuang,
Ida M


Komentar

Postingan Populer