Langsung ke konten utama

Unggulan

Punya Anak

Well, meskipun aku (merasa) sudah siap untuk punya anak bahkan sejak sebelum menikah, agaknya gamang juga ketika sekarang sedang mengandung janin 9 minggu. Sampai beberapa hari yang lalu. Aku nangis sesegukan karena teringat sama salah satu jama'ah masjid yang sekarang hidup sendiri pasca suaminya meninggal dunia dan mereka tidak memiliki anak. Walau tetap Allah jua lah yang menakdirkan kita diamanahkan anak atau tidak, tapi perasaanku melihat para janda yang tinggal seorang diri ini jadi kalut. Pasti sepi. Sendiri. Butuh teman. Aku yang juga dulu pernah punya tetangga dekat yang sama persis kondisinya dengan si ibu. Jadi, tahu persis bagaimana keseharian mereka. Sejak saat itu, aku sadar bahwa punya anak itu karunia yang sangat besar dari Allah. Pantaslah memang anak ini disebut sebagai qurrata a'yun (penyejuk mata) bagi orang tuanya. Investasi akhirat. Setidaknya, ada yang bisa dihubungi kalau kita kesepian di masa tua nanti. Makin degdegan menuju HPL 27 Oktober

Kembali Karena Adsense

Selepas 1 Januari 2019, setelah mempublikasikan tulisan tentang Perpisahan (?), aku tak lagi pernah membuka blog ini. Aku sudah mulai menulis di www.idamayasari.tumblr.com, sebuah tempat yang aku niatkan untuk jadi rumah baru bagi dunia kepenulisanku ke depan.

Tapi kemudian, entah angin apa yang membawaku ingin mengunjungi blog ini lagi, pada tengah malam lalu. Dan aku amat terkejut ketika menemukan hal yang berbeda pada tampilan blogku. IKLAN.

Sejak kapan blogku jadi beriklan?

Lalu aku teringat bahwa dahulu kala (aku sampai lupa kapan tepatnya), aku pernah mengirim permintaan ke Google Adsense. Berbulan-bulan kutunggu, tak juga ada keputusan apakah permintaanku itu diterima atau ditolak. Aku sudah merasa tak punya harapan. Mana mungkin Google mau mempercayakan iklannya dipasang di blog gado-gado seperti ini.

Sampai ketika kemarin kubuka akun Google Adsense, ternyata request-ku sudah diterima. Masih belum percaya, kubuka email. Dan ya, ini isinya.

Image


Sebuah kebahagiaan tengah malam yang membuatku terjaga hingga pukul tiga pagi, saking senangnya. Kebahagiaan ini menuntunku pada kegalauan. Apakah aku harus melanjutkan blog di blogger atau tetap pindah ke tumblr.

Sampai sekarang, aku masih berpikir. Ada masukan?

Komentar

Postingan Populer