Langsung ke konten utama

Unggulan

Punya Anak

Well, meskipun aku (merasa) sudah siap untuk punya anak bahkan sejak sebelum menikah, agaknya gamang juga ketika sekarang sedang mengandung janin 9 minggu. Sampai beberapa hari yang lalu. Aku nangis sesegukan karena teringat sama salah satu jama'ah masjid yang sekarang hidup sendiri pasca suaminya meninggal dunia dan mereka tidak memiliki anak. Walau tetap Allah jua lah yang menakdirkan kita diamanahkan anak atau tidak, tapi perasaanku melihat para janda yang tinggal seorang diri ini jadi kalut. Pasti sepi. Sendiri. Butuh teman. Aku yang juga dulu pernah punya tetangga dekat yang sama persis kondisinya dengan si ibu. Jadi, tahu persis bagaimana keseharian mereka. Sejak saat itu, aku sadar bahwa punya anak itu karunia yang sangat besar dari Allah. Pantaslah memang anak ini disebut sebagai qurrata a'yun (penyejuk mata) bagi orang tuanya. Investasi akhirat. Setidaknya, ada yang bisa dihubungi kalau kita kesepian di masa tua nanti. Makin degdegan menuju HPL 27 Oktober

First and Last Impression



Ini adalah sebuah surat (atau direct message, lebih tepatnya), yang dikirim oleh seorang mentee padaku.

Dia adalah salah satu gadis yang kalau bicara itu cukup objektif dan menggunakan hati. So, suatu ketika aku bertanya (dengan tidak tahu malu) kepadanya.

"Anyway, I wanna know, what do you think about me since the first time until the latest time we met?"

FYI, dia sangat suka berbahasa inggris, maka aku bertanya dalam berbahasa inggris.

Dan ini lah jawaban darinya (dalam bahasa inggris juga tentunya).

——

First meeting was in 2016, when you were the mentor of Nissa's group's. At first i didnt really think you were what you are right now. I always end up judging people before getting to know them better ( that's me hehe). I judged you as the mentor who didn't really care for other than your own mentees lol. We didn't do conversation a lot, maybe that's the reason. When i was switching group to Kak Yayang's, i wondered why Nissa and Zoya didn't want to switch?

And then i became your mentee, first i thought why not older than Kak Yayang.

The first meeting to the following meetings , i didn't really enjoy cause i felt like i didn't belong there maybe due to we didn't make such a strong bond that time Yet, and i didn't feel ready to be open and i thought that you were like the other 'teachers' who had favourite 'children'.

And after meetings to other meetings we made it to make strong bond such as today. And the changes that you made, or maybe the changes of my point of you about you. You become mother-'er' than before you love your kids , i mean all of them , the same portion as i see. The way you read each of our characters that is your plus point. And maybe that's how you become mother-'er'. We love you but we are also afraid of you, afraid of making you get mad or sorta.

And i finally found it out why Nissa didn't want to switch group.

—–

Dan pesan darinya itu, sukses buat aku nangis kejer. Ternyata, ungkapan rasa sayang itu perlu kita ungkapkan, agar hubungan semakin akrab dan menyenangkan.

Terima kasih, Elsa, untuk jawaban pertanyaannya. ❤

Salam,

Yang sedang mengabadikan kenangan agar bisa dibaca bertahun-tahun ke depan
Ida Mayasari

Komentar

Posting Komentar

jangan sungkan untuk berkomentar ya :)

Postingan Populer