Langsung ke konten utama

Unggulan

Punya Anak

Well, meskipun aku (merasa) sudah siap untuk punya anak bahkan sejak sebelum menikah, agaknya gamang juga ketika sekarang sedang mengandung janin 9 minggu. Sampai beberapa hari yang lalu. Aku nangis sesegukan karena teringat sama salah satu jama'ah masjid yang sekarang hidup sendiri pasca suaminya meninggal dunia dan mereka tidak memiliki anak. Walau tetap Allah jua lah yang menakdirkan kita diamanahkan anak atau tidak, tapi perasaanku melihat para janda yang tinggal seorang diri ini jadi kalut. Pasti sepi. Sendiri. Butuh teman. Aku yang juga dulu pernah punya tetangga dekat yang sama persis kondisinya dengan si ibu. Jadi, tahu persis bagaimana keseharian mereka. Sejak saat itu, aku sadar bahwa punya anak itu karunia yang sangat besar dari Allah. Pantaslah memang anak ini disebut sebagai qurrata a'yun (penyejuk mata) bagi orang tuanya. Investasi akhirat. Setidaknya, ada yang bisa dihubungi kalau kita kesepian di masa tua nanti. Makin degdegan menuju HPL 27 Oktober

Tubuh-tubuh Mungil



Kepada tubuh-tubuh mungil
yang kupeluk setiap hari

Terima kasih untuk aliran rasa bernama bahagia
Merambat dari jantung hingga vena

Ada lima orang kalian
Kumainkan jemarinya setiap hari
Kudekap erat sampai terlelap lalu terjaga lagi

Kepada tubuh-tubuh mungil
yang kupeluk tak henti-henti

Akbar, Hafizah, Meizi, Zidan, dan Alfaaz
Jadi sholih dan sholihah ya, Nak

Maafin Aunty, si beruang kurus
yang suka peluk sembarangan

(Medan, 20 Juni 2018)

Komentar

Postingan Populer