Langsung ke konten utama

Unggulan

Punya Anak

Well, meskipun aku (merasa) sudah siap untuk punya anak bahkan sejak sebelum menikah, agaknya gamang juga ketika sekarang sedang mengandung janin 9 minggu. Sampai beberapa hari yang lalu. Aku nangis sesegukan karena teringat sama salah satu jama'ah masjid yang sekarang hidup sendiri pasca suaminya meninggal dunia dan mereka tidak memiliki anak. Walau tetap Allah jua lah yang menakdirkan kita diamanahkan anak atau tidak, tapi perasaanku melihat para janda yang tinggal seorang diri ini jadi kalut. Pasti sepi. Sendiri. Butuh teman. Aku yang juga dulu pernah punya tetangga dekat yang sama persis kondisinya dengan si ibu. Jadi, tahu persis bagaimana keseharian mereka. Sejak saat itu, aku sadar bahwa punya anak itu karunia yang sangat besar dari Allah. Pantaslah memang anak ini disebut sebagai qurrata a'yun (penyejuk mata) bagi orang tuanya. Investasi akhirat. Setidaknya, ada yang bisa dihubungi kalau kita kesepian di masa tua nanti. Makin degdegan menuju HPL 27 Oktober

Meizi Sholat

Saya punya ponakan yang masih TK, mau masuk SD. Namanya Meizi, mbaknya Alfaaz. Meizi sudah hafal beberapa surah di juz 30. Dari Meizi bayi, di rumah udah dibiasain puterin MP3 murottal. Dan muraja'ah sama Abi kalau malam.

Meizi juga hafal bacaan sholat. Uminya selalu biasain Meizi ikut sholat 5 waktu dan simak bacaannya. Kalau sudah wudhu dan Meizi ngaku buang angin sebelum sholat, maka Uminya nyuruh wudhu lagi, meskipun harus agak basah-basahan lagi.



Ketika kemarin berhenti di mesjid raya Pematangsiantar, rupanya ketika maghrib, hujan deras. Kami terjebak di pendopo depan mesjid. Untuk menuju ke dalam mesjid, harus menembus hujan.

Sebenernya, bisa aja kasih excuse supaya Meizi tetap di pendopo dan absen sholat Maghrib karena hujan. Kan Meizi masih belum wajib sholat.

Tapi, Uminya tetap usahain supaya Meizi ke mesjid dan sholat maghrib, meskipun harus menembus hujan, dengan payung atau plastik. Ini jadi pelajaran juga bahwa sekritis apapun kondisinya, harus tetap dirikan sholat kalau sudah tiba waktunya.

Salutnya, perihal ini udah diajarkan Umi ke Meizi yang masih kecil. Masyaallah..

Ternyata, ngedidik anak itu beneran susah ya. Bukan masalah karena repot ngurusin segala keperluan bayi yang tak berdaya. Tapi lebih ke gimana pembentukan karakter anak sejak masa golden age.

Ngedidik anak ga bisa learning by doing. Harus ada kurikulumnya. Makanya, harus banyak baca buku dan belajar lagi ya. Haha haha haha. *ngetawain diri sendiri*

Komentar

Postingan Populer