Langsung ke konten utama

Unggulan

Punya Anak

Well, meskipun aku (merasa) sudah siap untuk punya anak bahkan sejak sebelum menikah, agaknya gamang juga ketika sekarang sedang mengandung janin 9 minggu. Sampai beberapa hari yang lalu. Aku nangis sesegukan karena teringat sama salah satu jama'ah masjid yang sekarang hidup sendiri pasca suaminya meninggal dunia dan mereka tidak memiliki anak. Walau tetap Allah jua lah yang menakdirkan kita diamanahkan anak atau tidak, tapi perasaanku melihat para janda yang tinggal seorang diri ini jadi kalut. Pasti sepi. Sendiri. Butuh teman. Aku yang juga dulu pernah punya tetangga dekat yang sama persis kondisinya dengan si ibu. Jadi, tahu persis bagaimana keseharian mereka. Sejak saat itu, aku sadar bahwa punya anak itu karunia yang sangat besar dari Allah. Pantaslah memang anak ini disebut sebagai qurrata a'yun (penyejuk mata) bagi orang tuanya. Investasi akhirat. Setidaknya, ada yang bisa dihubungi kalau kita kesepian di masa tua nanti. Makin degdegan menuju HPL 27 Oktober

Abis Nonton Video Iqbal Hariadi

Baru aja nonton video di youtube tentang Self-Branding.
Boleh ditonton dulu.



Ga tau kenapa, tapi saya yakin juga atas campur tangan Allah SWT, bisa ketemu sama video ini. Dan saya ga nyesel ngabisin kuota 30-an menit untuk dapet ilmu baru. Huah!
Ini, saya list apa yang saya pikirin dari awal sampe akhir video ini diputer.


1. Video ini diupload sama channel youtube Forum Indonesia Muda!

2. Topik yang dibahas adalah Self-Branding yang katanya penting. Dan saya pernah berada di sebuah komunitas dan diminta untuk bisa digital marketing yang mirip-mirip juga sama self-branding. Dan sampe sekarang saya masih penasaran sama marketing via sosial media!

3. Pemateri topik ini adalah Iqbal, salah satu bagian dari marketing kitabisa.com

4.  Kitabisa.com adalah start-up paling keren yang saya pengen jadi bagian di dalemnya!

5. Di awal-awal video, Iqbal bilang, “Kenapa sih harus branding? Gue kan rendah hati, ga penting lah branding-branding gitu. Tapi tetep aja menurut gue branding itu penting!” WEW! Saya juga mikirnya sama: kenapa harus branding. Toh pencitraan sama manusia malah takutnya bikin ujub dan sombong. Tapi pernyataan Iqbal di atas buat saya nerusin nonton video ini sampe abis.

6. Poin dari self-branding adalah kita share kebaikan ke sesama. Anak zaman sekarang mainnya banyakan di sosmed. Konten negatif di socmed itu banyak, dan ga bisa dihentikan. Tapi bisa kita lawan! Caranya, dengan banyak-banyak share konten positif! Semakin banyak kita share yang baik, mau ada yang liat atau nggak, tetep aja share. You have no idea who will read what you share! Kali aja postingan yang kita kira ga ada yang baca/tonton, ternyata diem-diem bisa memberikan manfaat buat orang-orang lain.

7. Iqbal ada screenshot-in blognya tentang artikel Saya Ragu di Masa Depan Ada Kesempatan Ini Lagi. Lalu saya search dan baca artikelnya, dan WOW! SAYA SETUJU SEKALI! Ceritanya tentang keresahan dirinya ikut organisasi kampus. Dan alasan Iqbal ikut organisasi kampus, persis kayak alasan saya kenapa dulu mau coba organisasi! Kalau penasaran bisa baca sendiri disini.

8. Iqbal bilang, “First draft is always rubbish! Kalau kita ngikutin perkembangan Raditya Dika dari zaman dulu sampe sekarang, pasti bakal keliatan jauh bedanya. Kambing Jantan itu tuh bisa dibilang... sampah, kalau kita bandingin dengan karya Radith sekarang.” BETULLL!!! Sebagai salah satu penikmat buku Raditya Dika (dulu masih SMA, sekarang nggak), saya juga ga nyangka itu anak yang dulu ceritanya suka main kancut sekarang jadi youtuber paling populer se-Indonesia.

9. Ada ilmu baru. Kalau kita mau ngelakuin atau share sesuatu yang positif, mulai aja. Ga usah takut gagal. Try, fail. Retry, fail. Retry, fail. Retry, fail ... Retry, SUCCESS!

10. Biar genap 10, sebenernya saya gatau mau nulis apa lagi. Intinya adalah: ayo berani share hal-hal positif mulai dari sekarang!

bukti emang dulunya penikmat 'sampah'


--

Salam Semangat! Hari ini saya ngepos 2 tulisan ke blog! 
Hebat! Masya Allah, Da! Tabarakallah! Alhamdulillah!

Komentar

Postingan Populer