Langsung ke konten utama

Unggulan

Punya Anak

Well, meskipun aku (merasa) sudah siap untuk punya anak bahkan sejak sebelum menikah, agaknya gamang juga ketika sekarang sedang mengandung janin 9 minggu. Sampai beberapa hari yang lalu. Aku nangis sesegukan karena teringat sama salah satu jama'ah masjid yang sekarang hidup sendiri pasca suaminya meninggal dunia dan mereka tidak memiliki anak. Walau tetap Allah jua lah yang menakdirkan kita diamanahkan anak atau tidak, tapi perasaanku melihat para janda yang tinggal seorang diri ini jadi kalut. Pasti sepi. Sendiri. Butuh teman. Aku yang juga dulu pernah punya tetangga dekat yang sama persis kondisinya dengan si ibu. Jadi, tahu persis bagaimana keseharian mereka. Sejak saat itu, aku sadar bahwa punya anak itu karunia yang sangat besar dari Allah. Pantaslah memang anak ini disebut sebagai qurrata a'yun (penyejuk mata) bagi orang tuanya. Investasi akhirat. Setidaknya, ada yang bisa dihubungi kalau kita kesepian di masa tua nanti. Makin degdegan menuju HPL 27 Oktober

Rotasi



"Nisaa dimana kau? Cepat datang."
"Pulang aja aku lah. Ga jelas pun."
"De, kemari bawak makanan ya."
"Semangat lah ika, lemas kali 😥"
"Recok kali si nisa-_-"
"Sok cantik kau zoya 😄"
"Kak idaa, pinjem bukuuu!!"
"Kak ida, hari ini ada rapat 😭"
"Prioritaskan jadwal tetap kita ya dek."
"Kau ga pernah muncul di grup ya de."
"Kau jalan ke lampu merah zoy. Aku nunggu di bawah pohon pake jilbab pink. Cepat selak diculik abang2."
"Mati, belum ada ngapal aku 😂"
"Maaf ya kak, nisa telat."
"Ga usah gilak kau ka."
"Aku ga jadi lah nikah muda 😌"
"Ga bisa ngomong aku we. Kelen aja lah mewakilkan."
"Jangan lupain kami ya kak. Maaf kalo kami bandel 😢"
"Kau nangis kok kek gitu de." #last 🍃

***

Itu gambar dan teks di atas adalah hasil karya adik binaan yang hari ini dipindah kelompok.

Ternyata yang paling diinget dari perkataan saya adalah "Prioritaskan jadwal tetap kita ya dek". Berasa galak banget nih pementornya. 😂

Prosesi pengumuman rotasi juga haru sekaligus lucu. Mereka nangis. Sedih. Dan saya cuma bisa senyum, meski hampir berkaca-kaca juga. Hehe. Lucunya di tengah keharuan pasti ada aja yang nyeletuk buat ketawa. Haha.

Apapun itu, semoga betah di lingkaran barunya ya, Dek. Tetaplah istiqomah. Akan ada banyak petualangan baru ke depan. Bersiapsedialah! 😁

Komentar

Postingan Populer