Langsung ke konten utama

Unggulan

Punya Anak

Well, meskipun aku (merasa) sudah siap untuk punya anak bahkan sejak sebelum menikah, agaknya gamang juga ketika sekarang sedang mengandung janin 9 minggu. Sampai beberapa hari yang lalu. Aku nangis sesegukan karena teringat sama salah satu jama'ah masjid yang sekarang hidup sendiri pasca suaminya meninggal dunia dan mereka tidak memiliki anak. Walau tetap Allah jua lah yang menakdirkan kita diamanahkan anak atau tidak, tapi perasaanku melihat para janda yang tinggal seorang diri ini jadi kalut. Pasti sepi. Sendiri. Butuh teman. Aku yang juga dulu pernah punya tetangga dekat yang sama persis kondisinya dengan si ibu. Jadi, tahu persis bagaimana keseharian mereka. Sejak saat itu, aku sadar bahwa punya anak itu karunia yang sangat besar dari Allah. Pantaslah memang anak ini disebut sebagai qurrata a'yun (penyejuk mata) bagi orang tuanya. Investasi akhirat. Setidaknya, ada yang bisa dihubungi kalau kita kesepian di masa tua nanti. Makin degdegan menuju HPL 27 Oktober

Mawar Berkelopak Matahari

foto dari : freebigpictures.com 

Ada yang menari-nari : kupu-kupu
Dalam dada ini
Atas hadirmu,
Mawar berkelopak matahari
Merah dan bercahaya

Masih ingatkah?
Kala aku jajah rumahmu demi membunuh waktu
Kala siang bolong di masjid depan kuburan itu
Kala hafal larik bernada "dua lebih baik dari satu"

Tak ada yang lebih seru
Selain menggandeng lenganmu
Menapaki jejak putih abu
yang kini jadi debu

Masihkah kau seperti dahulu?
Tangis pecah,
Senyum manja,
Kreativitas tanpa batas

Aku sungguh ingin mendaratkan kau
di satu tempat
: pelukku

Dan kini, kau hadir lagi
Mawar berkelopak matahari

Memori laun menguap
Mengepulkan lingkar wajahmu
Berpita kepik dua puluh dua
Merah dan bercahaya



***

Happy 22nd birthday, mawar berkelopak matahari ; @bebyhardianty!
"Bersemangatlah menyentuh mimpi-mimpimu!"

(H+1 milad Beby, dan minta kado puisi. Maaf kalo ga bagus, beb. Spontan uhuy soalnya. *alibi* 😂)

Komentar

Postingan Populer