Langsung ke konten utama

Unggulan

Punya Anak

Well, meskipun aku (merasa) sudah siap untuk punya anak bahkan sejak sebelum menikah, agaknya gamang juga ketika sekarang sedang mengandung janin 9 minggu. Sampai beberapa hari yang lalu. Aku nangis sesegukan karena teringat sama salah satu jama'ah masjid yang sekarang hidup sendiri pasca suaminya meninggal dunia dan mereka tidak memiliki anak. Walau tetap Allah jua lah yang menakdirkan kita diamanahkan anak atau tidak, tapi perasaanku melihat para janda yang tinggal seorang diri ini jadi kalut. Pasti sepi. Sendiri. Butuh teman. Aku yang juga dulu pernah punya tetangga dekat yang sama persis kondisinya dengan si ibu. Jadi, tahu persis bagaimana keseharian mereka. Sejak saat itu, aku sadar bahwa punya anak itu karunia yang sangat besar dari Allah. Pantaslah memang anak ini disebut sebagai qurrata a'yun (penyejuk mata) bagi orang tuanya. Investasi akhirat. Setidaknya, ada yang bisa dihubungi kalau kita kesepian di masa tua nanti. Makin degdegan menuju HPL 27 Oktober

Cinta (katanya)

Entah apa yang harus dikhawatirkan tentang hal yang satu ini. Menurut saya ilmunya cuma satu. Percaya saja apa kata Allah.
"... dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula) ..." -QS. An-Nur : 26
Selesai sudah masalah. Tinggal kita yang muhasabah dan memantaskan diri.

Allah sudah tulis nama si doi di Lauhul Mahfudz, dan tak ada yang perlu diragukan lagi. Mau jungkir balik curi-curi namanya tetep aja ga bisa, Bro. So, woles aja lagi. 
see?
Saya ga mau sebutin nama seseorang dalam do'a untuk topik yang satu ini. Karena saya pikir, dunia ini luas. Insya Allah, kalau Allah meridhoi, saya masih punya umur yang cukup buat keliling dunia (Aamiin), menemui banyak orang-orang baru yang luar biasa. Jadi, terlalu gegabah rasanya jikalau pun saya sedang suka seseorang saat ini, saya lantas berharap dia akan jadi imam saya tanpa saya memantaskan diri. Memang berharap saja tak salah dan tak ada yang melarang. Tapi kok rasanya maksa sekali ya.

Biarkan Allah yang mengatur jalan cinta kita, bagaimana kita bertemu, bagaimana kita bersatu. Karena jalan cerita-Nya pasti jauh lebih indah dari pada kita paksakan buat jalan sendiri dengan cara yang tidak diridhoi.

Sekian. 

Say no to galau soal cinta-cintaan ga jelas ya.
Mungkin lain kali saya bisa jelasin topik yang satu ini dengan lebih logis dan sederhana.

Salam semangat, Readers :)


Ida Mayasari

Komentar

Posting Komentar

jangan sungkan untuk berkomentar ya :)

Postingan Populer