Langsung ke konten utama

Unggulan

Punya Anak

Well, meskipun aku (merasa) sudah siap untuk punya anak bahkan sejak sebelum menikah, agaknya gamang juga ketika sekarang sedang mengandung janin 9 minggu. Sampai beberapa hari yang lalu. Aku nangis sesegukan karena teringat sama salah satu jama'ah masjid yang sekarang hidup sendiri pasca suaminya meninggal dunia dan mereka tidak memiliki anak. Walau tetap Allah jua lah yang menakdirkan kita diamanahkan anak atau tidak, tapi perasaanku melihat para janda yang tinggal seorang diri ini jadi kalut. Pasti sepi. Sendiri. Butuh teman. Aku yang juga dulu pernah punya tetangga dekat yang sama persis kondisinya dengan si ibu. Jadi, tahu persis bagaimana keseharian mereka. Sejak saat itu, aku sadar bahwa punya anak itu karunia yang sangat besar dari Allah. Pantaslah memang anak ini disebut sebagai qurrata a'yun (penyejuk mata) bagi orang tuanya. Investasi akhirat. Setidaknya, ada yang bisa dihubungi kalau kita kesepian di masa tua nanti. Makin degdegan menuju HPL 27 Oktober

Akhirnya Aku

Sepanjang guguran daun yang layu
Sepanjang bunga bertumbuh
Sepanjang badai menyapu
Kini akhirnya di bawah mentari cerah pagi itu
Aku menemukanmu

Berjalan syahdu di atas hamparan penantianku
Seperti menari engkau di mataku
Melangkah melayangkan senyum indahmu
Masuk menembus pintu imajiku

Setelah sekian lama menanggung rindu
Akhirnya aku bertemu denganmu
Seketika lenyap sudah gundah gulanaku
Seketika merah sudah hari biruku

Akhirnya aku di hadapmu
Menyentuh jemarimu
Kini hati berseru riang memadu
Duhai inikah cinta yang selama ini terajut bisu
Duhai inikah lagu yang terlirih merdu






Medan, 22 April 2013
untuk Kakak dan Abang yang baru menikah



Ida Mayasari

Komentar

Postingan Populer