Langsung ke konten utama

Unggulan

Punya Anak

Well, meskipun aku (merasa) sudah siap untuk punya anak bahkan sejak sebelum menikah, agaknya gamang juga ketika sekarang sedang mengandung janin 9 minggu. Sampai beberapa hari yang lalu. Aku nangis sesegukan karena teringat sama salah satu jama'ah masjid yang sekarang hidup sendiri pasca suaminya meninggal dunia dan mereka tidak memiliki anak. Walau tetap Allah jua lah yang menakdirkan kita diamanahkan anak atau tidak, tapi perasaanku melihat para janda yang tinggal seorang diri ini jadi kalut. Pasti sepi. Sendiri. Butuh teman. Aku yang juga dulu pernah punya tetangga dekat yang sama persis kondisinya dengan si ibu. Jadi, tahu persis bagaimana keseharian mereka. Sejak saat itu, aku sadar bahwa punya anak itu karunia yang sangat besar dari Allah. Pantaslah memang anak ini disebut sebagai qurrata a'yun (penyejuk mata) bagi orang tuanya. Investasi akhirat. Setidaknya, ada yang bisa dihubungi kalau kita kesepian di masa tua nanti. Makin degdegan menuju HPL 27 Oktober

22 Ramadhan

Selamat pagi! Alhamdulillah, pagi ini cerah sekali. Matahari telah memuncratkan semburat emasnya. ^_^

Sekarang hari ke berapa Ramadhan? Ternyata hari ke-22! 
Tidak tahu mau senang atau sedih. Sepertinya ramadhannya terlalu cepat berlalu. Kurang lama nih. Masih kurang amalan di bulan ini.



Sementara ini, target belum ada yang tercapai. Tapi tetep semangat! :)
Alhamdulillah IP naik. Tinggal menunggu hasil beasiswa. Hehe. Hafalan juz 30 tinggal beberapa surah lagi + muraja'ah biar makin mantep. Ngajian baru setengahnya. Duh, kenapa saya lalai sekali :( Mungkin karena keseringan tidur abis subuh. Astaghfirullah. Padahal kan rugi ya. Jangan tiru ya, Readers.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka”.
Dari Sammak bin Harb, aku bertanya kepada Jabir bin Samurah, “Apakah anda sering menemani duduk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”. jawaban Jabir bin Samurah, “Ya, sering. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah meninggalkan tempat beliau menunaikan shalat shubuh hingga matahari terbit. Jika matahari telah terbit maka beliau pun bangkit meninggalkan tempat tersebut. Terkadang para sahabat berbincang-bincang tentang masa jahiliah yang telah mereka lalui kemudian mereka tertawa-tawa sedangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya tersenyum-senyum saja mendengarkan hal tersebut” (HR Muslim)
Ibnul Qayyim mengatakan, : “Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan. Tidur pagi juga Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. (Zaadul Ma’ad, 4/222)
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya.” (Miftah Daris Sa’adah, 2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya dia juga akan malas-malasan pula.
Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai shalat shubuh hingga matahari terbit. Karena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai ghonimah(pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang shalih. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian karena waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rizki dan datangnya barakah (banyak kebaikan).” (Madarijus Salikin, 1/459, Maktabah Syamilah).

Soalnya orang rumah pada tidur sih. Udah gitu malemnya kan bantuin ngelipetin sumpia kadang sampe jam 12, jadi kantuk tak tertahankan. Kalo di kampung pasti dimarahin sama Mamak atau Babeh kalo tidur gitu. Makanya pengen cepet-cepet pulang kampung aja nih.

Kemaren malah udah menjauhkan diri dari kasur di kamar. Jadinya baca buku di depan TV. Eh, di depan TV kan ada kasur juga. Lama lama, terkantuk juga. Makin lama lagi bangunnya. Jadi seolah-olah kerjaan  saya di rumah tidur melulu. 

Mulai hari ini ga boleh tidur pagi lagi! Titik.

Salam Semangat, Readers :) 


Ida Mayasari

Komentar

Postingan Populer