Langsung ke konten utama

Unggulan

Punya Anak

Well, meskipun aku (merasa) sudah siap untuk punya anak bahkan sejak sebelum menikah, agaknya gamang juga ketika sekarang sedang mengandung janin 9 minggu. Sampai beberapa hari yang lalu. Aku nangis sesegukan karena teringat sama salah satu jama'ah masjid yang sekarang hidup sendiri pasca suaminya meninggal dunia dan mereka tidak memiliki anak. Walau tetap Allah jua lah yang menakdirkan kita diamanahkan anak atau tidak, tapi perasaanku melihat para janda yang tinggal seorang diri ini jadi kalut. Pasti sepi. Sendiri. Butuh teman. Aku yang juga dulu pernah punya tetangga dekat yang sama persis kondisinya dengan si ibu. Jadi, tahu persis bagaimana keseharian mereka. Sejak saat itu, aku sadar bahwa punya anak itu karunia yang sangat besar dari Allah. Pantaslah memang anak ini disebut sebagai qurrata a'yun (penyejuk mata) bagi orang tuanya. Investasi akhirat. Setidaknya, ada yang bisa dihubungi kalau kita kesepian di masa tua nanti. Makin degdegan menuju HPL 27 Oktober

UTS

Assalamu'alaikum.
Sambil menonton laga Arsenal vs Manchester United, saya menyempatkan diri untuk menulis di blog kecil ini. Dihimpit oleh koneksi internet yang biasa-biasa aja, saya memaksa internet agar membuka halaman blogger agar saya bisa mengetik beberapa kalimat dan mempublishnya. 

Sudah terlewat empat hari ujian tengah semester (UTS). Hari pertama dan hari keempat cukup membahagiakan. Hari kedua, Matematika, sedikit mematikan langkah saya, karena saya lupa teorinya. Hari ketiga, Dasar-Dasar Pemrograman, cukup mengecewakan tapi semoga tidak. Soal DDP di luar perkiraan semua siswa, jelas lari dari jalur di UTS tahun-tahun sebelumnya. Di luar prediksi, di atas kemampuan kami.


Tiga mata kuliah lainnya, diujiankan hari Senin. Semoga tidak susah-susah, tidak banyak-banyak, dan membuahkan hasil yang membagiakan saya dan teman-teman seangkatan. Semoga.

Beberapa hari ini, selain sibuk untuk UTS, saya juga sibuk mencari referensi tentang Dahlan Iskan, seorang tokoh idola saya, menteri BUMN yang sedang sibuk diberitakan di tv. Saya akan menulis surat untuk beliau dalam rangka peluncuran buku Surat Dahlan. Sebenarnya ini sejenis kompetisi. Deadline-nya tanggal 8 November ini. Semoga saya bisa. 

Sekian saja laporan saya untuk post kali ini, Readers. Semoga mimpi saya sekolah di luar negeri dapat terwujud. Semoga hari-hari saya semakin berwarna seperti pelangi. :)

Wassalam



Ida Mayasari

Komentar

Postingan Populer