Langsung ke konten utama

Unggulan

Punya Anak

Well, meskipun aku (merasa) sudah siap untuk punya anak bahkan sejak sebelum menikah, agaknya gamang juga ketika sekarang sedang mengandung janin 9 minggu. Sampai beberapa hari yang lalu. Aku nangis sesegukan karena teringat sama salah satu jama'ah masjid yang sekarang hidup sendiri pasca suaminya meninggal dunia dan mereka tidak memiliki anak. Walau tetap Allah jua lah yang menakdirkan kita diamanahkan anak atau tidak, tapi perasaanku melihat para janda yang tinggal seorang diri ini jadi kalut. Pasti sepi. Sendiri. Butuh teman. Aku yang juga dulu pernah punya tetangga dekat yang sama persis kondisinya dengan si ibu. Jadi, tahu persis bagaimana keseharian mereka. Sejak saat itu, aku sadar bahwa punya anak itu karunia yang sangat besar dari Allah. Pantaslah memang anak ini disebut sebagai qurrata a'yun (penyejuk mata) bagi orang tuanya. Investasi akhirat. Setidaknya, ada yang bisa dihubungi kalau kita kesepian di masa tua nanti. Makin degdegan menuju HPL 27 Oktober

5 cm

Kemarin aku baru selesai baca buku. Judulnya 5 CM. Gila! Tu buku keren abis. Emang pantes jadi best seller. Penuh inspirasi dan motivasi.

sampulnya keren lho!

Cerita tentang lima sahabat yang telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Kegemaran mereka adalah mengeksekusi hal-hal yang tidak mungkin dan mencoba segala hal, mulai dari kafe paling terkenal di Jakarta, sampai nonton layar tancap. Semuanya penggemar film, dari film Holllywood sampai film yang nggak kelas – kecuali film India karena mereka punya prinsip bahwa semua persoalan di dunia atau masalah pasti ada jalan keluarnya, tapi bukan dalam bentuk joget.

Suatu saat, karena terdorong oleh rasa bosan di antara satu dan yang lain, mereka memutuskan untuk tidak saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Selama tiga bulan berpisah itulah telah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya.

Pertemuan selamu tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan. Sebuah perjalan yang penuh dengan keyakinan, mimpi, cita-cita, dan cinta. Sebuah perjalana yang telah mengubah mereka menjadi manusia sesungguhnya, bukan cuma seonggok daging yang bisa berbicara, berjalan, dan punya nama.

Tu sinopsis dari sampul belakangnya. Ini kata-kata luar biasa yang aku kutip dari halaman 362.

”…Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kamu. Dan…sehabis itu yang kamu perlu… Cuma….”



“Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas.”


“Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja….”

“Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya….”

“Serta mulut yang akan selalu berdoa….”

“Dan kamu akan selalu dikenang sebagai seseorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan cuma seonggok daging yang punya nama. Kamu akan dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arus dan kalah oleh keadaan. Tapi seorang yang selalu percaya akan keajaiban mimpi keajaiban cita-cita, dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasikan dengan angka berapapun…. Dan kamu nggak perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya.”

“Percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu.”


aku jadi inget ma mimpiku bisa masuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Menurut hasil wawancaraku ma kakak kelasku yang sekarang ada di situ, persaingan masuk ke STAN ketat. Sangat ketat. Lebih ketat dari pada masuk PTN.

Semangat ini naik turun. Kalo liat foto-foto mereka yang uda masuk situ, rasanya semangat memuncak. Pengen kayak mereka. Tapi kalo inget otak yang pas-pasan ini, semangat turun lagi. Pertanyaan aneh selalu muncul. Apa aku bisa masuk situ? Kalopun bisa masuk, apa aku bisa ngikutin pelajarannya? Apa aku pantes?

Setelah baca buku ini. Semangatku tiba-tiba hampir mendidih. Aku jadi ngerasa yakin aku bisa masuk ke situ. Yang harus aku lakukan adalah menggantungkan mimpi itu 5 cm di depan keningku. Dan… sehabis itu yang aku perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdo’a.

Ya. Yang yang aku perlu lakukan cuma belajar lebih keras dan berdo’a lebih banyak. Dan setelah itu… mimpi aku bakal tercapai. Aku bayangin, setelah aku bisa masuk situ. Rasanya kayak di awan. Aku terbang. Seneng banget. Bangga banget. Dan senyuman ini ga pernah lepas. Aku bayangin punya banyak temen di sana. Dari seluruh Indonesia. Jadi bukan sekedar di facebook aja bisa punya temen dari seluruh dunia. Di dunia nyata aku bisa. Mereka baik-baik, pinter-pinter. Wah…. Ga bisa lagi diungkapin dengan kata-kata.

Akhir kata, aku mau bilang makasih buat Mas Donny Dhirgantoro, penulis 5 cm. makasih buat kata-kata penyemangatnya. Makasih buat 5cm-nya. Menurut yang aku baca, 5 cm bakal difilimkan ya?  Wah, pasti bakal keren tuh. 

Makasih juga buat Fathul Zannah yang uda mau minjemin bukunya samaku. Uda lebih dari dua minggu aku pinjem. Senin besok insya Allah bakal aku balikin. Makasih buat Allah SWT yang masih kasih kesempatanku buat bermimpi. Buat orangtua, kakak-kakakku -kak Mia dan kak Tuti- yang selalu nyemangatin dan mendorong aku supaya bisa masuk STAN. Juga Mas Heru yang selalu  manggil aku Sri Mulyani Indrawati. Makasih temen-temen yang setia nemenin aku kapanpun aku minta ditemeni buat apa aja. Yang mau dengerin setiap curhatanku. Aku pengen terbang. Makasih buat Indonesiaku, tanah air yang selalu buat aku bangga sebobrok apapun keadaannya. I love what I have now.


Thanks a lot too for readers… please leave a comment…

Komentar

Posting Komentar

jangan sungkan untuk berkomentar ya :)

Postingan Populer